Rabu, 03 April 2019

REVIEW BUKU: THE SKIN GODS BY RICHARD MONTANARI


Judul: The Skin Gods
Penulis: Richard Montanari
Penerbit: Dastan Books
Genre: mystery, thriller, crime
Rating: 4.6/5

Gue benar-benar berharap jika ada dari kalian yang mengenali buku ini. Oh, Gosh, buku ini keren banget! Btw, karena cover versi terjemahan Dastan Books-nya nggak ketemu di Google, akhirnya gue pun terpaksa menggunakan cover aslinya. Dan seperti biasa, gue harap kalian nggak ada yang bosen dengan curcol gue wkwkwk.


Mencari-cari buku bagus di perpus sekolah tapi nggak ada yang sreg sama selera gue? Gue pun mencoba berkeliling di rak buku terjemahan setelah tertohok dengan twist dari novel Mystery of the Blue Train-nya Agatha Christie yang gue pinjem dari perpus tiga hari silam. Setelah jinjit-jinjit nggak jelas––karena buku terjemahan ada di rak paling atas––akhirnya gue pun menemukan buku ini.

Sebenarnya, gue agak ragu mau minjem, karena dari sinopsisnya udah mengandung kata “film porno” dan “sadomasokis”. Namun, berhubung ini cerita thriller, makanya gue langsung capcus aja minjem wkwkwk. Dan pas gue baca, ternyata prediksi gue meleset tentang bayangan akan film-film biru penuh adegan wik-wik.
.
.
.
.
.
Pembunuhan berantai terjadi di kota Philadelphia. Saat itu, ada seorang psikopat yang berkeliaran. Well, usut punya usut, psikopat ini adalah pecinta film. Setiap adegan pembunuhannya selalu meniru aksi-aksi pembunuhan dari film-film horor lawas yang dikreasi ulang oleh si psikopat, lalu direkam. Film-film itu antara lain adalah Psycho, Fatal Attraction, Scarface, Les Diaboliques, Road to Perdition, dan Witness. Psikopat itu dijuluki “Sang Aktor”.

Aksi pembunuhan pertamanya dimulai dari film Psycho yang dikreasi ulang dengan cara si korban ditusuk-tusuk di kamar mandi. Kemudian, video rekamannya dimasukkan ke CD dan diedarkan ke toko film, hingga pada akhirnya ditemukan oleh kepolisian.

Penyidik utama di cerita ini adalah Kevin Byrne dan Jessica Balzano. Kevin sendiri adalah detektif polisi yang memiliki masa lalu kelam dan hanya hidup bersama putri semata wayangnya. Sementara itu, Jessica adalah lulusan sarjana hukum yang bekerja sebagai polisi, tetapi di sisi lain ia juga seorang petinju.

Setelah ditemukannya kaset video pembunuhan itu, para polisi ditugaskan untuk menyelidikinya. Demi menyelidiki ini, Kevin dan Jessica harus menyelami industri film porno dan sadomasokis. Hal ini dilakukan lantaran seluruh korban Sang Aktor adalah orang-orang yang pernah terlibat dalam pembuatan film porno berjudul Philadelphia Skin.

Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pembunuhan-pembunuhan berikutnya terjadi adalah dengan cara menggali masa lalu kelam Kevin Byrne.
.
.
.
.
.
FELL IN LOVE WITH THIS STORY OMG! Gue suka banget dengan gaya penulisan Om Richard yang seolah-olah membawa pembaca masuk dan ikut menyelidiki kasus bersama Kevin dan Jessica. Bahkan, setiap jeritan kesakitan korban seolah benar-benar terdengar di kuping gue. Kalimat deskriptifnya patut diacungi jempol.

Perlu diketahui, kalau alur cerita ini maju mundur, terutama saat flashback masa lalu Kevin. Lil’ Byrne is so kiyowoooo!! Dan untuk ide ceritanya … sungguh kreatif dan out of the box. Benar-benar penulis misteri yang berpengalaman hehehe. Bisa banget ya menemukan ide untuk modus operandi Sang Aktor. Mengkreasi film-film horor lawas untuk membunuh korbannya? Gila. Alur ceritanya juga menarik dan membuat gue mesti berpikir keras untuk menebak identitas Sang Aktor.

Terjemahannya juga enak banget dan mengalir. Nggak berbelit-belit kayak terjemahan kebanyakan wkwkwk. Itulah sebabnya gue masuk banget pas baca buku ini. Dan ternyata, cerita yang selama ini gue kira penuh dengan wik-wik, ternyata wik-wiknya sama sekali nggak ada. Nggak ada yang vulgar banget dalam cerita ini, jadi sebenarnya aman aja di baca.

//tapi gue selalu ngumpetin sinopsisnya kalau baca ini di angkot. Ntar dikira apaan lagi, masa anak SMP baca “buku porno”//

Nggak ada pornonya sama sekali pula. Jadi, jangan gampang suudzon dulu sama sinopsis ya wkwkwk.

Penokohannya juga bagus. Hampir setiap tokoh digambarkan dengan baik, nggak sekadar jadi “tokoh numpang lewat” doang. Bahkan untuk tokoh-tokoh baru juga digambarkan secara rinci tanpa ada yang terlewat sedikit pun.

Apakah cerita ini mengandung plot twist? YA. Identitas Sang Aktor beneran di-reveal di akhir cerita. Namun, sayangnya plot twist-nya nggak terlalu membuat gue terkejut. Kenapa? Karena di bagian tiga perempat sebelum akhir, gue udah menebak siapa Sang Aktor. Dan ternyata, tebakannya bener. Agaknya di bagian itu, foreshadowing dan clue-nya diumbar agak vulgar, jadi gue mampu menebaknya.

Ini cukup bikin gue kecewa. Padahal, gue nggak pernah bisa menebak plot twist yang dibikin sang penulis. Baru kali ini doang gue berhasil nebak plot twist wkwkwk. Alangkah baiknya kalau clue-nya disamarkan sedikit lagi, supaya nggak keumbar.

Dan untuk penyebutan nama tokoh! Di bagian awal, gue dibikin bingung dengan Kevin Francis Byrne. Karena memakai sudut pandang orang ketiga, penulis pun tentu menyebutkan nama si tokoh. Yang bikin gue bingung di awal-awal cerita adalah, jadi panggilannya yang bener yang mana nih? Kevin atau Byrne?

Khusus untuk tokoh-tokoh lain, mereka memanggil si detektif jangkung itu Kevin. Tapi, Om Richard memanggilnya Byrne di sepanjang cerita. Namun, di bagian awal-awal, terkadang dipanggil Kevin dan terkadang dipanggil Byrne sama Om Richard. Kevin, Byrne, Kevin, Byrne, Kevin, Byrne. What the ….

Sebenarnya ini cukup menjadi masalah di kepala gue. Tapi, selebihnya nggak ada yang perlu dipermasalahkan kok.

Overall, buku ini bagus banget. Cocok dibaca untuk pecinta misteri. Namun, siap-siap saja menemukan kesulitan dalam memburu buku ini, karena buku ini udah langka banget––atau bahkan udah nggak ada. Yep, Dastan Books udah gulung tikar gengs~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REVIEW BUKU: HOLY MOTHER BY AKIYOSHI RIKAKO

Judul: Holy Mother Penulis: Akiyoshi Rikako Penerbit: Penerbit Haru Genre: mystery, thriller, crime Rating: 4.9/5 Buku yang ...