Sabtu, 08 Desember 2018

REVIEW BUKU: PESANTREN IMPIAN BY ASMA NADIA


Judul: Pesantren Impian
Penulis: Asma Nadia
Penerbit: AsmaNadia Publishing House
Genre: thriller, misteri, religi
Rating: 4.9/5

Tumben banget kali ini gue review buku :v yah ... lagi pengen aja gitu gue nge-review. Soalnya, akhir-akhir ini gue jadi pendatang setia perpus sekolah. Yah, emang kenyataan. Setiap istirahat, gue nongki di perpus, cuman sekedar mampir dan baca-baca atau minjem buku. Dan, buku-buku yang gue baca itu ... satu kata: COOL.

Nah, kali ini gue pengen review satu buku thriller yang bikin gue speechless sama plot twist-nya yang wagelaseh. Novel ini berjudul "Pesantren Impian" karya Asma Nadia. Percaya deh, kalian gak bakal nyesel baca novel yang satu ini.
Jangan remehkan novel satu ini. GILA INI KEREN BANGET. Awalnya, gue pergi ke perpus dan nyari-nyari novel seru. Karena, kebanyakan novel di perpus gue itu novel-novel romance atau teenlit. Dan, gue gak suka teenlit gengs. Di perpus juga banyak novel-novel karya Asma Nadia, seperti "Assalamualaikum Beijing", "Love Sparks in Korea", "Rumah Tanpa Jendela", dsb. Tapi, kayaknya gue kurang sreg sama genre-genre begitu.

Iseng-iseng liat buku-buku Asma Nadia, akhirnya gue nemu buku Pesantren Impian. Gue mikir "judulnya Pesantren Impian. Pasti ceritanya tentang religi Islam dong. Tapi, kok cover-nya dark banget?" karena cover-nya cukup "dark" //cover bisa diliat di gambar di atas// akhirnya gue pun membalik buku dan baca blurb ceritanya.

Dari situlah gue tau kalo cerita ini bergenre thriller. Asikkkk. Gausah ba bi bu, gue langsung dateng ke meja librarian dan minjem buku itu.

Gue pun baca dengan asyik (tamat dalam satu hari). Dan satu kata buat novel ini: WAGELASEH. 

Oke, gue mulai review-nya.

Jadi, Pesantren Impian (PI) adalah nama sebuah pesantren sekaligus tempat rehabilitasi yang berada di pulau Lhok Jeumpa yang namanya gak ada di peta. Ada remaja-remaja bermasalah yang dikirim ke PI untuk menjalani rehabilitasi selama setahun. PI adalah proyek yang dibangun oleh Teungku Budiman alias Umar yang misterius. Dia ingin menebus dosanya di masa lalu, dan akhirnya dia pun membangun PI.

Ada 15 orang cewek yang satu persatu diceritakan latar belakang kejahatan yang mereka lakukan, sehingga mereka dikirim ke PI. Gue suka dengan penceritaan satu persatu latar belakang kejahatannya.

Ada si Gadis yang identitasnya disembunyiin penulis dari awal, dan pada akhir cerita dibongkar. Dan WTF ternyata si Gadis ini adalah orang yang gak pernah gue duga. Si Gadis adalah orang yang gak sengaja membunuh seorang cowok di kamar hotel lantaran ingin mempertahankan kesuciannya. //uhuk momen pembunuhannya cukup keren uhuk//

Ada Rini yang berasal dari keluarga ningrat. Rini diperkosa oleh pemuda tak dikenal yang akhirnya membuat Rini berniat bunuh diri. Pribadi, menurut gue Rini itu karakter paling ngenes di novel ini. Her suffering is so ....

Ada Sissy si cewek glamour yang kurang perhatian orangtua sehingga kelakuannya seperti itu. Akhirnya, Sissy pun memakai narkoba.

Tokoh-tokoh lainnya adalah Tanti, Inong, Ipung, Sinta dan Santi (mereka kembar btw), Sri, Butet, Eni, Yanti, Evi, Iin, dan Ita. 

Di PI, lama kelamaan serangkaian kejahatan mulai terjadi. Mulai dari Si Kembar yang salah satunya menggila karena pernah nge-drugs dan berusaha membunuh kembaran lainnya (gue lupa yang nge-drugs itu Sinta atau Santi). Karena ketahuan menggila, akhirnya Santi dibawa ke rumah sakit. Yang lebih mengejutkan, ada salah satu santri yang membawa narkoba seberat 2 kg. Parahnya, inilah yang membuat Anton King mengincar salah satu santri.

Namun, di Surabaya (kampung halaman Rini), ibunya mengusir Paklik Kusno demi mengelabui publik. Sementara Mas Bagus juga turut diusir dari rumah. Palkik Kusno pun berencana membunuh Rini bersama dengan anak buahnya Anton King. Namun, nyatanya yang dibunuh bukanlah Rini.

Mereka sempat mengira kalau Rini-lah yang dibunuh, tapi ternyata Yanti yang dibunuh. Pasalnya, Rini sedang di rumah sakit karena perutnya kian membesar dan mengalami kontraksi. Sementara Yanti hanya bermain-main menyimpan kain di perutnya supaya kelihatan mirip ibu hamil. Nyatanya, perut buncit bohongan itulah yang membuat Yanti dikira sebagai Rini, dan akhirnya Yanti-lah yang terbunuh.

Santri-santri mulai ketakutan karena serangkaian kejadian janggal yang terjadi di sana. Sementara itu, Eni yang ternyata merupakan polwan mulai mengamankan dan menyelidiki pelaku. Selanjutnya, Butet-lah yang menjadi korban. Untung Eni berhasil menyelamatkan Butet.

Kejadian selanjutnya menimpa Rini (lagi). Rini bertemu Mas Bagus yang dituduh telah memperkosanya. Rini yang tidak mau melihat Mas Bagus, justru berlari ke bukit di pantai dan bertemu Paklik Kusno. Rini mengira bahwa Paklik Kusno adalah tempat berlindung baginya, nyatanya bukan. Mas Bagus yang sampai di bukit berusaha menjelaskan dan sempat terjadi perselisihan. Namun, rupanya Rini telah mengetahui kedok Paklik Kusno sebagai orang yang telah memperkosanya.

Paklik Kusno pun menjatuhkan diri bersama Rini. Rini berhasil diselamatkan, tapi tidak Paklik Kusno yang mati bersimbah darah lantaran menghantam bebatuan runcing di bawah bukit. Rini pun dirawat di rumah sakit hingga bayinya keluar dan diberi nama Fitri. Namun, naas sekali Fitri meninggal dunia.

Selanjutnya, Umar ingin menikahkan si Gadis dengan Teungku Hasan. Mereka pun menikah. Setelah itu, si Gadis berniat memberitahukan kepada Teungku Hasan bahwa dirinya pernah membunuh pria di Tiara Hotel. Namun, ternyata Teungku Hasan sudah tahu dan memaklumi perbuatannya. Dan, disitulah plot twist-nya. Si Gadis dibongkar kedoknya di akhir cerita yang bikin gue "anjay, gue kira si Gadis itu Iin atau Ita, tapi ternyata ...."

.

.

.

Oke fix, menurut gue cerita ini freakin cool. Keren banget, mengaduk-aduk emosi dan menantang otak. Misterinya dapet banget, plot twist-nya aje gile. Foreshadowing-nya juga sangat samar, sehingga gue gak bisa nebak identitas si Gadis sebelum baca ending ceritanya si Gadis ama Teungku Hasan. Gue gak tau apa si penulis menerapkan red herring di sini. Tapi sepertinya ya, soalnya fokus gue teralihkan ke santri-santri lain yang agak mencurigakan.

Juga, tentang siapa identitas asli pemerkosa Rini. Awalnya, gue kira pemerkosanya itu cowok lain. Tapi, ada dua orang yang bisa dijadikan clue. Gue pikir, Paklik Kusno itu baik, dan Mas Bagus itu rada mencurigakan. Ternyata, Mas Bagus cuman dituduh doang. Astogeh, red herring-nya mantap, Bunda Asma <3

Plus, gue juga suka penceritaan keburukan dan latar belakang tiap-tiap tokoh yang membuat mereka dikirim ke PI. Satu persatu cerita mereka dibuka, dan itulah yang bikin gue fell in love sama novel ini. Ternyata, kalo di thriller itu yang diceritain keburukannya bukan cuman si killer, tapi tokoh-tokoh lain juga bisa diceritain latar belakangnya.

Walau misteri dan plot twist-nya dapet banget, tapi kayaknya action-nya rada kurang. Di beberapa ulasan lain juga begitu. Yah ... kalo kalian mengharapkan adegan action macem di film-film Hollywood yang ada pukul-pukulan dan tembak-tembakan, sebaiknya pindah lapak aja. Action-nya udah bagus, tapi kurang sreg

Jujur aja, gue suka banget buku ini. Penyembunyian identitas si Gadis bener-bener mantep dan bikin terkejoed pada akhirnya. Jarang-jarang lho ada cerita thriller yang lumayan religi gini. Biasanya kan kejadian-kejadian janggal gitu adanya di kota-kota besar atau di penjara, tapi ini di pesantren! Wow!

Tokoh favorit? Jujur, gue suka sama Rini dan si Gadis. Walau Rini agak ehm ... cengeng, karena rasa bersalahnya, tapi gue salut sama Rini. Soalnya, dia adalah gadis yang tangguh. Dia bisa menghadapi semuanya, meskipun harus menanggung aib yang sangat besar: hamil di luar nikah.

Tokoh favorit selanjutnya, gue suka sama si Gadis yang sebelumnya jadi pembantu dan harus menghidupi 15 anak-anak yang bergantung padanya. Kalo di cerita thriller, gue suka sama killer yang sebenernya punya hati baik.

Oke, segini dulu ya, review-nya. Kapan-kapan, gue bakalan review buku lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REVIEW BUKU: HOLY MOTHER BY AKIYOSHI RIKAKO

Judul: Holy Mother Penulis: Akiyoshi Rikako Penerbit: Penerbit Haru Genre: mystery, thriller, crime Rating: 4.9/5 Buku yang ...