Judul: The Skin Gods
Penulis: Richard Montanari
Penerbit: Dastan Books
Genre: mystery, thriller, crime
Rating: 4.6/5
Gue
benar-benar berharap jika ada dari kalian yang mengenali buku ini. Oh, Gosh, buku ini keren banget! Btw, karena
cover versi terjemahan Dastan Books-nya
nggak ketemu di Google, akhirnya gue pun terpaksa menggunakan cover aslinya. Dan seperti biasa, gue
harap kalian nggak ada yang bosen dengan curcol gue wkwkwk.
Mencari-cari
buku bagus di perpus sekolah tapi nggak ada yang sreg sama selera gue? Gue pun
mencoba berkeliling di rak buku terjemahan setelah tertohok dengan twist dari novel Mystery of the Blue
Train-nya Agatha Christie yang gue pinjem dari perpus tiga hari silam. Setelah jinjit-jinjit
nggak jelas––karena buku terjemahan ada di rak paling atas––akhirnya gue pun
menemukan buku ini.
Sebenarnya,
gue agak ragu mau minjem, karena dari sinopsisnya udah mengandung kata “film
porno” dan “sadomasokis”. Namun, berhubung ini cerita thriller, makanya gue langsung capcus aja minjem wkwkwk. Dan pas
gue baca, ternyata prediksi gue meleset tentang bayangan akan film-film biru
penuh adegan wik-wik.
.
.
.
.
.
Pembunuhan
berantai terjadi di kota Philadelphia. Saat itu, ada seorang psikopat yang
berkeliaran. Well, usut punya usut,
psikopat ini adalah pecinta film. Setiap adegan pembunuhannya selalu meniru aksi-aksi
pembunuhan dari film-film horor lawas yang dikreasi ulang oleh si psikopat, lalu
direkam. Film-film itu antara lain adalah Psycho,
Fatal Attraction, Scarface, Les Diaboliques, Road to Perdition, dan Witness.
Psikopat itu dijuluki “Sang Aktor”.
Aksi
pembunuhan pertamanya dimulai dari film Psycho
yang dikreasi ulang dengan cara si korban ditusuk-tusuk di kamar mandi. Kemudian,
video rekamannya dimasukkan ke CD dan diedarkan ke toko film, hingga pada
akhirnya ditemukan oleh kepolisian.
Penyidik
utama di cerita ini adalah Kevin Byrne dan Jessica Balzano. Kevin sendiri
adalah detektif polisi yang memiliki masa lalu kelam dan hanya hidup bersama
putri semata wayangnya. Sementara itu, Jessica adalah lulusan sarjana hukum
yang bekerja sebagai polisi, tetapi di sisi lain ia juga seorang petinju.
Setelah
ditemukannya kaset video pembunuhan itu, para polisi ditugaskan untuk
menyelidikinya. Demi menyelidiki ini, Kevin dan Jessica harus menyelami industri
film porno dan sadomasokis. Hal ini dilakukan lantaran seluruh korban Sang
Aktor adalah orang-orang yang pernah terlibat dalam pembuatan film porno
berjudul Philadelphia Skin.
Hal
yang bisa dilakukan untuk mencegah pembunuhan-pembunuhan berikutnya terjadi
adalah dengan cara menggali masa lalu kelam Kevin Byrne.
.
.
.
.
.
FELL IN LOVE WITH THIS STORY OMG! Gue
suka banget dengan gaya penulisan Om Richard yang seolah-olah membawa pembaca
masuk dan ikut menyelidiki kasus bersama Kevin dan Jessica. Bahkan, setiap
jeritan kesakitan korban seolah benar-benar terdengar di kuping gue. Kalimat deskriptifnya
patut diacungi jempol.
Perlu
diketahui, kalau alur cerita ini maju mundur, terutama saat flashback masa lalu Kevin. Lil’ Byrne is so kiyowoooo!! Dan untuk
ide ceritanya … sungguh kreatif dan out
of the box. Benar-benar penulis misteri yang berpengalaman hehehe. Bisa banget ya menemukan ide untuk modus operandi Sang Aktor. Mengkreasi film-film horor lawas untuk membunuh korbannya? Gila. Alur ceritanya
juga menarik dan membuat gue mesti berpikir keras untuk menebak identitas Sang
Aktor.
Terjemahannya
juga enak banget dan mengalir. Nggak berbelit-belit kayak terjemahan kebanyakan
wkwkwk. Itulah sebabnya gue masuk banget pas baca buku ini. Dan ternyata, cerita
yang selama ini gue kira penuh dengan wik-wik, ternyata wik-wiknya sama sekali
nggak ada. Nggak ada yang vulgar banget dalam cerita ini, jadi sebenarnya aman aja
di baca.
//tapi
gue selalu ngumpetin sinopsisnya kalau baca ini di angkot. Ntar dikira apaan
lagi, masa anak SMP baca “buku porno”//
Nggak
ada pornonya sama sekali pula. Jadi, jangan gampang suudzon dulu sama sinopsis
ya wkwkwk.
Penokohannya
juga bagus. Hampir setiap tokoh digambarkan dengan baik, nggak sekadar jadi “tokoh
numpang lewat” doang. Bahkan untuk tokoh-tokoh baru juga digambarkan secara
rinci tanpa ada yang terlewat sedikit pun.
Apakah
cerita ini mengandung plot twist? YA.
Identitas Sang Aktor beneran di-reveal
di akhir cerita. Namun, sayangnya plot
twist-nya nggak terlalu membuat gue terkejut. Kenapa? Karena di bagian tiga
perempat sebelum akhir, gue udah menebak siapa Sang Aktor. Dan
ternyata, tebakannya bener. Agaknya di bagian itu, foreshadowing dan clue-nya
diumbar agak vulgar, jadi gue mampu menebaknya.
Ini
cukup bikin gue kecewa. Padahal, gue nggak pernah bisa menebak plot twist yang dibikin sang penulis. Baru
kali ini doang gue berhasil nebak plot
twist wkwkwk. Alangkah baiknya kalau clue-nya
disamarkan sedikit lagi, supaya nggak keumbar.
Dan
untuk penyebutan nama tokoh! Di bagian awal, gue dibikin bingung dengan Kevin
Francis Byrne. Karena memakai sudut pandang orang ketiga, penulis pun tentu
menyebutkan nama si tokoh. Yang bikin gue bingung di awal-awal cerita adalah,
jadi panggilannya yang bener yang mana nih? Kevin atau Byrne?
Khusus
untuk tokoh-tokoh lain, mereka memanggil si detektif jangkung itu Kevin. Tapi, Om
Richard memanggilnya Byrne di sepanjang cerita. Namun, di bagian awal-awal,
terkadang dipanggil Kevin dan terkadang dipanggil Byrne sama Om Richard. Kevin,
Byrne, Kevin, Byrne, Kevin, Byrne. What the
….
Sebenarnya
ini cukup menjadi masalah di kepala gue. Tapi, selebihnya nggak ada yang perlu
dipermasalahkan kok.
Overall,
buku ini bagus banget. Cocok dibaca untuk pecinta misteri. Namun, siap-siap
saja menemukan kesulitan dalam memburu buku ini, karena buku ini udah langka
banget––atau bahkan udah nggak ada. Yep, Dastan Books udah gulung tikar gengs~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar