Judul: Obsesi
Penulis: Lexie Xu
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Genre: mystery, thriller, teenlit
Rating: 4.0/5
Oke.
Gue terbilang terlambat dalam mengikuti serial ini. Karena, gue dikenalkan Omen
Series––serial prekuel Johan Series yang dirilis setelah Johan Series resmi
tamat––terlebih dahulu, bahkan sebelumnya gue nggak tau Johan Series itu apaan
wkwkwk. Meskipun gue baca prekuelnya terlebih dahulu, tapi nggak ada salahnya
kan untuk mengikuti cerita debut Kalex ini?
Abis
baca Omen Series, gue jadi ketagihan baca karya Lexie Xu yang lain. Maklum,
udah resmi jadi Lexsychopaths gue wkwkwk. Oke, daripada kebanyakan curcol nggak
jelas, mendingan gue langsung mulai plot dan review-nya aja.
.
.
.
.
.
Sudah
menjadi ciri khas Kalex yang memakai blurb
yang panjang lebar di belakang buku. Tapi sama sekali nggak memuat spoiler kok.
Menceritakan
tentang persahabatan superakrab antara Jenny Angkasa dengan Hanny Pelangi.
Mereka berdua bagaikan bumi dan langit. Jenny adalah anak tenang yang low profile, sementara Hanny adalah
cewek populer yang hobi bergonta-ganti pacar. Persahabatan mereka terkenal
hingga seantero sekolah mereka, yakni SMA Persada Internasional.
Ternyata,
nama Jenny tidak hanya satu-satunya di sekolah mereka––bahkan di kelas mereka.
Selain Jenny Angkasa, ada dua Jenny lainnya yang menghuni kelas tersebut.
Pertama, Jenny Bajaj. Dijuluki demikian lantaran saat hari pertama masuk
sekolah, kaki Jenny terlindas bajaj. Namun, justru Jenny menangis keras-keras
dengan gayanya yang drama queen
sehingga mendapat julukan Jenny Bajaj.
Kedua,
Jenny Limantara atau yang lebih akrab disapa Jenny Tompel. Jenny Tompel dikenal
sangat membenci tompel yang berada di wajahnya, sehingga tompelnya selalu
menjadi kambing hitam atas segala masalah sepele. Masalah apa pun yang terjadi,
Jenny pasti akan senantiasa menyalahkan tompelnya. Selain itu, dia juga mudah
iri dan agak pemarah. Lebih senang dipanggil J-Li supaya mirip dengan idolanya,
yakni J-Lo alias Jennifer Lopez.
Sementara
Jenny Angkasa sendiri, yang namanya sering disingkat Jenasa (Jenny Angkasa),
kerap kali dipanggil Jenny Jenazah oleh teman-temannya.
Back to the story.
Persahabatan
Jenny dan Hanny terpaksa hancur karena suatu masalah. Jenny menyukai cowok yang
bernama Tony Senjakala, yakni cowok yang populer di sekolahnya. Suatu hari,
Tony dan sahabatnya, Markus Mann mengajak Jenny dan Hanny pergi berkencan.
Jenny mengira bahwa acara kencan ini adalah kencan antara Tony dan Hanny, sebab
ia mengira bahwa Tony tidak bakalan melirik cewek sepertinya.
Namun,
dugaan Jenny meleset. Ternyata, Tony menyukainya. Sebelumnya, Tony mengajak
Hanny berpacaran dan langsung berpindah kepada Jenny. Menurut Johan––cowok
misterius berkacamata yang duduk sendirian di bangku belakang––, hal itu
dilakukan Tony untuk memenangkan taruhan dan berkomplot dengan Jenny. Tentu
saja Hanny menjadi marah, dan ia pun jadi memusuhi Jenny.
Hanny
bahkan menyumpahi Jenny supaya sial seumur hidup. Beberapa hari setelah sumpah
itu dilontarkan, Jenny Bajaj dan Jenny Tompel mulai mengalami kecelakaan.
Karena, sumpah itu ditujukan kepada Jenny. Jenny otomatis mengira bahwa korban
selanjutnya adalah dirinya.
Kejanggalan
terjadi di rumah Jenny yang katanya angker. Yep, rumah yang Jenny tempati
sebenarnya adalah bekas rumah Johan. Merasa tidak aman, akhirnya Tony dan
Markus memutuskan untuk menjaga dan memata-matai rumah Jenny.
Sementara
itu, rumah Hanny justru akrab dengan Johan, si cowok misterius berkacamata. Karena
menyukai dan terobsesi dengan Hanny, Johan pun membenci Jenny yang pernah
bersahabat dengan Hanny. Karena itu, ia rela melakukan apa pun untuk
menyingkirkan Jenny.
.
.
.
.
.
Ketimbang
Omen Series, Johan Series ini lebih dapat cringe
dan horornya. Meski bukan novel horor, tapi horornya berasa loh. Apalagi kalo
udah pas bagiannya si Johan. Merinding gue wkwkwk. Gue juga horor sendiri pas
baca bagian tentang hantu ibu dan anak yang katanya menghuni rumah Jenny. Juga,
pas bagian Jenny Bajaj ama Jenny Tompel kecelakaan.
Dan
yang gue suka dari novel ini adalah, gue suka dengan pemilihan nama tokoh ala
Kalex. Di Johan Series, nama-nama tokohnya mengandung unsur seperti “langit”
gitu. Jenny Angkasa, Hanny Pelangi, Tony dan Tory Senjakala. What a creative name!
Menurut
gue, ceritanya amat menarik. Jarang-jarang ada teenlit yang mengeksplor tema semacam ini. Kalau biasanya teenlit cuman berfokus pada
cinta-cintaan alay yang nggak guna, maka di sini cinta-cintaan hanya sebagai
bumbu. Ditambahin unsur komedi malah. Ya, thriller-nya
dapet, walaupun misterinya nggak terlalu dapet.
Sebenarnya,
novel ini bukan novel misteri sih kalo menurut gue. Nggak ada twist-nya. Dan ini yang bikin gue rada
kecewa. Atau mungkin, ada twist
sedikit tapi gue kurang perhatiin? Hanya saja, twist-nya nggak terlalu membahenol? Mungkin. Cuman sebatas thriller dan action doang. Tapi, tentu saja ditambahkan unsur cringe dan creepy-nya sedikit.
Gue
suka cerita ini, tapi agak gimana gitu. Gue mungkin kurang menyukai idenya dan
klimaksnya yang rada … gimana ya? Susah jelasinnya. Tapi overall, ceritanya bagus kok. Beneran bikin tegang.
Nah,
kalo ada dari kalian yang mau nyari cerita teenlit
tapi mengandung unsur thriller, bisa
dicoba nih. Dijamin nggak bakal nyesel, deh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar