Seorang
pria berjalan di tengah malam sendirian. Ia hanya ingin menenangkan dirinya dan
melepaskan penat sejenak. Langkah kakinya terdengar menggema, karena malam itu
begitu sepi tanpa ada siapapun. Pria itu berjalan sambil sesekali mendongak dan
melihat bulan purnama yang indah dan terang benderang.
Rambut
cokelat mudanya berkibar perlahan. Tubuh tegapnya bergerak mengiringi langkah
kakinya yang mantap. Matanya yang berwarna turquoise bening yang sangat indah
itu terkena pantulan cahaya bulan purnama. Bibir tipisnya sesekali menebarkan
senyum kecil yang manis.
Sesekali
angin yang agak kencang bertiup dan mengibarkan bajunya. Memperlihatkan sedikit
dari tubuh atletisnya yang mirip dengan “roti sobek” tersebut. Oh, wanita manakah
yang tidak mengaguminya? Akan tetapi…
“AUUU…”
Suara
lolongan serigala yang keras memecah kesunyian malam, sekaligus menghancurkan
ketenangan pria itu. Sang pria menoleh ke belakang. Seekor serigala sedang
berjalan mendekat dengan nafas yang mendengus-dengus. Mata merahnya begitu
mengerikan. Tubuhnya besar dan berotot, juga diselimuti bulu hitam yang lebat.
Mulutnya basah oleh air liur yang menetes.
Ia
menggeram. Pria itu mendelik kaget dan langsung berlari. Ia berusaha
menghindari serigala itu. Namun, sang serigala terlalu cepat. Dengan mudahnya
ia merobohkan sang pria. Pria itu merasa ketakutan. Nafasnya terengah-engah.
Kemudian, sang serigala menggigit lehernya dengan kuat. Setelah puas menggigit
pria itu, serigala itu pun segera meninggalkan sang pria yang terkapar tak
berdaya di tengah aspal jalanan yang dingin.
Malam
itu, sang pria seperti berbaring di atas es. Malam yang sangat dingin dan
menyakitkan. Ia menatap bulan purnama dan berpikir bahwa ia telah kehabisan
darah. Ia berpikir ia sangat lemah. Namun, tidak sampai lima detik, pria itu
merasa ia mendapatkan kekuatan yang sangat besar, bahkan melebihi kekuatannya
sendiri.
Ia
merasa bebas, sangat bebas, lebih bebas daripada kebebasan yang pernah ia
rasakan selama ini. Warna matanya berubah menjadi merah darah. Semuanya
berubah, taringnya memanjang pula, begitupun dengan kukunya. Bulu-bulu lebat
tumbuh di sekujur tubuhnya. Sebuah ekor lebat tumbuh di belakangnya.
Ia
telah berubah sepenuhnya. Seekor serigala kelabu melompat ke atas atap sebuah
rumah. Ia mendongak dan menatap bulan purnama sekali lagi.
“AUUU…”
***
13
TAHUN YANG LALU…
Dua
orang anak lelaki berusia 7 tahun sedang duduk di ujung jembatan sebuah
dermaga. Mereka bercakap-cakap dengan asyik.
“Kita
tetap sahabat, bukan?” tanya seorang anak lelaki berambut cokelat muda. Anak
lelaki di sebelahnya yang memiliki rambut hitam itu tersenyum.
“Ya,
tentu saja kita tetap sahabat. Tapi, jika kita lulus dari SD, kita akan
terpisah, bukan? Aku ingin selalu mengenangmu,” anak berambut hitam itu menepuk
pundak sahabatnya.
DUA
TAHUN KEMUDIAN…
Seorang
anak perempuan berambut putih berusia 9 tahun melihat sahabatnya akan pergi.
Sang anak lelaki berambut cokelat muda itu adalah juara sekolah. Ia bahkan
terlalu pintar sehingga ia hanya menjalani SD selama 3 tahun saja. Ia duduk di
kelas 6 dan lulus pada usia 9 tahun. Seluruh sekolah tidak ingin melepaskan
sang juara begitu saja.
Air
mata menggenang di mata anak perempuan itu. Ia tidak tega temannya harus pergi.
“Tolong,
jangan pergi! Jangan tinggalkan aku!” tangis anak itupun pecah. Anak lelaki
berambut hitam yang juga sahabatnya berusaha menenangkannya. Namun, anak lelaki
berambut cokelat muda itu beranjak meninggalkan mereka dengan perasaan sedih.
Mereka bertiga adalah sahabat sejati.
19
TAHUN KEMUDIAN…
Kejadian
ini mengisahkan peristiwa yang terjadi pada anak lelaki berambut cokelat muda
itu ketika ia sudah berusia 23 tahun. Tepatnya peristiwa sepanjang tahun 2016.
Anak lelaki berambut cokelat yang sekarang sudah dewasa itu bernama Carlos
Casena, pria dewasa pendiam yang tampan dan berkharisma. Ia kini bekerja
sebagai pemadam kebakaran dan melupakan cita-citanya yang semula adalah
arsitek.
Ia
telah berpisah lama dengan sahabat-sahabatnya yang dahulu pernah menemaninya.
Akhirnya,
takdir mempertemukan kembali mereka. Carlos bertemu dengan pria berambut hitam
yang dahulu menjadi sahabatnya. Ia seorang polisi sekarang. Sementara itu,
Carlos yang tiba di lokasi kebakaran di sebuah gedung kantor menyelamatkan
seorang gadis yang ternyata temannya dulu. Gadis berambut putih.
Mereka
kembali bersama, namun, gadis itu kini menyukainya dan dikabarkan berpacaran.
Gadis berambut putih itu bernama Ditani Miyuki, dan pria berambut hitam itu
bernama Jay Archie. Akan tetapi, walaupun Carlos dan Ditani sudah menjalin
hubungan yang lebih erat, justru Jay membelot. Sejak kecil, Jay digigit oleh
vampir jahat.
Ia
sudah berusia ratusan tahun sekarang, namun dahulu ia menahan nafsu haus
darahnya terhadap Carlos. Ia malah senang berteman dengan Carlos yang baik
hati. Akan tetapi, saat Jay tahu Carlos digigit oleh werewolf pada usia 20
tahun, ia jadi membencinya. Werewolf dikenal sebagai musuh abadi dari para
vampir.
Sahabat
yang membelot. Ya, peristiwa ini sangat miris. Tidak pernah bertemu selama
belasan tahun, dan akhirnya malah begini.
Eternal
Hostility.
Permusuhan
Abadi.
Inilah
yang tidak terelakan. Carlos dan Jay bagaikan air dan api jika bertemu.
BERSAMBUNG…
Sorry klo ceritanya ngejelasin bangey secara ketara tentang carlos. Tenang aja ini masih prolog. Cerita berikutnya aku usahain biar susah ditebak. Hahaha
BalasHapusSorry klo ceritanya ngejelasin bangey secara ketara tentang carlos. Tenang aja ini masih prolog. Cerita berikutnya aku usahain biar susah ditebak. Hahaha
BalasHapus