Hai, semua! Malam ini aku mau bagi-bagi cerita horror. Yah, nyuri-nyuri kesempatan buat nge-blog barang sebentar aja setelah sekian lama ujian. Cerita-cerita horror ini cuman buat ngusir bosen aku aja yang gak bisa tidur di malam Minggu yang mendung ini. Agak lucu, kenapa malming nggak ngepost yang fun, malah nakut-nakutin pembaca aja :V. Kenapa gak dipost malem Jumat kliwon aja, sih? Hehehe... bercanda mas bro. Jangan baper. Ya udah, daripada kelamaan, mending baca aja cerita horror gak danta berikut. Entah ini riddle atau cerpen atau apa kek kalian mau bilang yang penting baca aja. Ini gak penting:
CERMIN RETAK
Malam yang sunyi ini, aku tidak ada kerjaan. Well, rehat sebentar dari dunia entertainment memang bukanlah hal menyenangkan bagiku. Mungkin bagi kalian para artis, bintang film, member grup band atau member boyband dan girlband, ini adalah hal paling menyenangkan dalam hidup kalian. Merasa nyaman tanpa dimarahi bos atau bernyanyi sampai suara habis.
Bagiku ini tidak menyenangkan sama sekali. Ini membosankan. Menjadi member girlband setenar ini? Itu menyenangkan ketika aku tampil dalam video klip. Tapi sangat membosankan ketika aku hanya berdiam diri di rumahku. Kehidupan seorang member girlband asal Korea Selatan yang menyebalkan.
Ya Tuhan, aku seperti ingin mati! Bosan ini mengekangku! Aku benci bosan! Aku benci! Tapi setidaknya, masih ada kegiatan lain yang bisa dilakukan untuk mengusir bosan. Seperti bermain video game, memasak, atau menelpon teman. Aha! Menelpon teman! Kenapa tak terpikirkan dari tadi, ya? Ah, bodohnya aku. Aku segera beranjak dari sofa dan mengambil ponselku.
Aku kemudian menelpon teman sesama memberku, Park Ina yang memiliki nama panggung Leady. Dia adalah member yang sangat terkenal dan punya banyak penggemar. Dia adalah leader dari girlband kami. Sementara aku adalah lead vocal. Nama panggungku adalah Vocaloid.
Aku mulai menelpon Leady
"Hai, Leady. Apa kabar." sapaku.
"Ah, Vocaloid. Baik." sahutnya. Namun, suaranya terdengar lirih dan terengah-engah.
"Hei, apakah kau baik-baik saja?" tanyaku sekali lagi. Namun, tak terdengar jawaban. Aku menutup teleponnya. Melihat bola tenis di depan mataku, aku jadi penasaran. Aku melempar bola tersebut dan tanpa sengaja mengenai cermin. Cermin itu pecah. Aku melihat bayanganku sendiri di cermin dan aku melihat sesuatu.
Park Ina alias Leady tengah menyeringai di dalam cermin. Aku membalik badanku.
"Tidak sadarkah kau jika aku sudah meninggal akibat dirimu yang menyetir mobil di bawah pengaruh alkohol? Sekarang terimalah balasannya!"
Gimana, gak danta, kan? Aku masih belajar bikin cerita horror.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar